KOMUNIKASI ORGANISASI
A.
Pengertian Komunikasi
Organisasi
Ø
Komunikasi organsisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi dalam kelompok formal maupun informal dari
satu organisasi.
Ø
Komunikasi Formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada
kepentingan informasi
Ex : Memo, Kebijkan, Pernyataan, Jumpa Pers, Surat Resmi
Ø
Komunikasi Informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Orentasinya bukan pada organisasi, melainkan lebih
kepada anggotanya secara individual
Komunikasi
Organisasi terbagi menjadi :
1.
Formal
2.
Informal
(grapevine)
3.
Dengan Alat Bantu Komputer
·
Email
·
Instant messaging
·
Intranet/ekstranet
·
Video Conference
4.
Knowledge
Management
Fungsi
Komunikasi Dalam Organisasi :
Fungsi informatif.
Organisasi dapat
dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota
dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak,
lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota
organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang
dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan
organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.
Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan
pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan
sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
Fungsi regulatif.
Fungsi ini
berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a.
Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka
yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
Fungsi persuasif.
Dalam mengatur
suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang
lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian
yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
Fungsi integratif.
Setiap organisasi
berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang
dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan
kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar
pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan
darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk
berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar