KOMUNIKASI
Apakah
komunikasi itu? Komunikasi adalah sebuah kegiatan pertukaran sebuah
informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu
melakukan komunikasi dengan baik(efektif).
A.
Unsur-unsur
Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami
unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1.
Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada
komunikan dengan menggunakan media
tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal
(sumber) terjadinya suatu komunikasi
2.
Komunikan.
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudianmemahami,
menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3.
Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana
berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan,
tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4.
Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan.
Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh
terhadap kesinambungan komunikasi.
5.
Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan.
Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai
dengan pesan yang diterima
Dengan berkomunikasi dapat menjalin
saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi
yang sangat penting, di antaranya adalah:
1. Fungsi informasi.
Untuk memberitahukan
sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat
memahaminya.
2. Fungsi ekspresi.
Sebagai wujud ungkapan
perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal
atau permasalahan.
3. Fungsi kontrol.
Menghindari terjadinya
sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah,
peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4. Fungsi sosial.
Untuk keperluan rekreatif
dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5. Fungsi ekonomi.
Untuk keperluan transaksi
usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
6. Fungsi dakwah.
Untuk menyampaikan
pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata
ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal
mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Sedangkan B. Aubrey
Fisher mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian
dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model.
A. FUNGSI
DAN MANFAAT MODEL
Gordon Wiseman dan Larry
Barker mengemukakan ada tiga fungsi model komunikasi: pertama, melukiskan proses komunikasi; kedua, menunjukan hubungan visual; ketiga, membantu dalam mengemukakan dan memperbaiki
kemacetan komunikasi. Deutch menyebutkan bahwa model memiliki empat fungsi:
mengorganisasikan (kemiripan antara data dan hubungan), prediktif, memungkinkan
peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang
berkenaan dengan kapan dan berapa banyak, heuristik (menunjukan fakta-fakta dan
metode baru yang tidak diketahui), pengukuran, mengukur fenomena yang
diprediksi.
B. TIPOLOGI
MODEL
Kita dapat menggolongkan model
dengan berbagai cara. Model yang lebih penting adalah model simbolik yang terdiri dari model matematik dan model
verbal; lalu model fisik yang
terdiri dari model ikonik dan model analog.
Model
verbal adalah model atau teori yang dinyatakan dengan
kata-kata, meskipun bentuknya sangat sederhana. Model verbal sangat berguna
terutama untuk menyatakan hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. Model
verbal ini sering dibantu dengan grafik, diagram, atau gambar. Contohnya adalah
model struktur organisasi, yang dilihat dari perspektif komunikasi organisasi,
tingkat-tingkat jabatan dan hubungan kerja (komunikasi formal) berbagai jabatan
tersebut.
Model
fisik secara garis besar terbagi dua, yakni model ikonik
yang penampilan umumnya (rupa, bentuk, tanda) menyampaikan objek yang
dimodelkan. Seperti model pesawat terbang, maket sebuah gedung atau kompleks.
Sebagan model ikonik, selain menyerupai objek aslinya juga menunjukan sebagian
fungsi penting objek yang dimodelkan. Contoh terbaik model ikonik ini adalah
model kendaraan seperti pesawat terbang, kapal laut, kereta api. Menurut Bross,
model menyajikan suatu proses abstraksi. Pesawat terbang yang sebenarnya
menyajikan proses suatu abstraksi.
Perkembangan model simbolik, khususnya model matematik
penting dalam profesi ilmuwan. Pembuatan model adalah upaya penting
dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kuantitas model yang dihasilkannya
menandai kematangan ilmiah disiplin tersebut.
Berdasarkan model-model kounikasi Lasswell, Shannon
dan Weaver serta Schramm, yang linier namun terkenal itu misalnya, muncul
model-model yang sirkuler. Dilihat dari jumlah unsur yang mengidentifikasi
dalam fenomena komunikasi, model-model lebih mutahir menambahkan unsur-unsur
baru yang dalam model lama tidak disebut. Misalnya lingkungan fisik, seperti
dalam model Gudykunst dan Kim. dan konteks waktu dalam model Tubbs.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI: SUATU PERKENALAN
Komunikasi bersifat
dinamis, sebenarnya komunikasi telah dibuat oleh para pakar.
§ Model S – R
Model stimulus – respon (S – R) adalah model
komunikasi paling dasar. Model ini depengaruhi oleh disiplin psikologi,
khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan stimulus –
respons. Model ini menunjukan komunikasi sebagai aksi reaksi yang sederhana.
Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian
tersipu malu, itulah pola S – R.
Pola S – R dapat
pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama menata kedua orang dengan
tajam, dan kedua orang itu balik menatap, atau enunduk malu, atau malah
memberontak.
§ Model
Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling
klasik, yang sering juga disebut model retoris. Komunikasi terjadi ketika
seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya
mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar dalam proses
komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar
(listener).
§ Model
Lasswell
Model komunikasi
Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni :
v Who
v
Says What
v
In Which Channel
v
To Whom
v With What Effect?
Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948
yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya alam
masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian terpisah dalam
masyarakat yang merespon lingkungan, transmisi
warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. Lasswell mengaku
bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah.
Model Lasswell
sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan ahwa
lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Model Lasswell dikritik karena
model itu tampaknya mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang
bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.
§ Model
Shannon dan Weaver
Model awal komunikasi dikemukakan oleh Claude Shannon
dan Warren Weaver pada tahun 1949. Model ini sering disebut model matematis atau
model teori informasi itu mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat
atas model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver ini menyoroti
problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Dengan kata lain,
model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan
pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar
(transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang
digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirim sinyal (tanda) dari
transmitter ke penerima (receiver).
Model Shannon dan
Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti
komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
§ Model
Schramm
Menurut Wilburg
Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur: sumber
(source), pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang
individu atau suatu organisasi seperti surat kabar, stasiun televisi. Menurut
Schramm, setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai enkoder
dan dekoder. Kita secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari lingkungan
kita, menafsirkan tanda-tanda tersebut.
§ Model
Newcomb
Theodore Newcomb
memandang komunikasi sebagai perspektif psikologi-sosial. Modelnya menyerupai
diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh para psikolog sosial dan menyerupai
formulasi awal mengenai konsistensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut
sering juga disebut model ABX atau model simetri Newcomb menggambarkan bahwa
seseorang A, menyampaikan informasi terhadap seorang lainnya, B, mengenai
sesuatu, X, model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A kepada B dan
terhadap X saling bergantung dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri
dari empat orientasi.
1. Orientasi
A terhadap X, yang meliputi sikap tehadap X sebagai objek yang harus didekati
atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif)
2. Orientasi
A terhadap B, dalam pengertian yang sama
3. Orientasi
B terhadap X
4. Orientasi
B terhadap A
§ Model
Westley dan MacLean
Westley
dan MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, selain juga oleh
Lasswell dan yang lainnya. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek
dan orang yang tidak terbatass yang kesemuanya merupakan ”objek orientasi”
menempatkan suatu peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik. Model
Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep penting yaitu umpan balik,
perbedaan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan
pemimpin endapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.
§ Model
Gerbner
Model Gerbner
adalah merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini terdiri dari model
verbal dan model dragmatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut:
Seorang sumber
mempersepsi suatu
kejadian
dan bereaksi
melalui suatu alat
(maluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan kelembagaan untuk
distribusi dan kontrol)
untuk menyediakan
materi
dalam suatu bentuk
dan konteks
yang mengandung isi
yang mempunyai
suatu konsekuensi
JENIS - JENIS KOMUNIKASI
1.
KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIAN
Pada dasarnya setiap orang dapat
berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia selain mahluk individu juga
sekaligus mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan
sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara trampil berkomunikasi, oleh
karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan
menjadi :
A.
Komunikasi Lisan
·
Komunikasi yang terjadi secara langsung
dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka,
misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
·
Komunikasi yang terjadi secara tidak
langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan
sebagainya.
B.
Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat
dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi
dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Contoh-contoh komunikasi tertulis ini
antara lain :
·
Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk
menyampaikan berita yang bersifat komplek.
·
Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk
mengirimkan berita dalam suatu daftar.
·
Gambar dan foto, karena tidak dapat
dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
·
Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk
menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan
tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu juga resiko dari
komunikasi tertulis tersebut, misalnya aman, mudah dimengerti dan menimbulkan
pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.
2. KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua
belah pihak tersebut sebagai berikut :
l. Komunikasi Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara
orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan
alat-alat atau media komunikasi.
3. KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis,
sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku,
komunikasi dapat dibedakan menjadi :
l. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata
caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja
perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang
tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi
yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan,
misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan
informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi
atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau
perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan
sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling
berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi
formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas
resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.
4. KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi
dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud
terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut.
Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
·
Pidato
·
Ceramah
·
Memberi prasaran
·
Wawancara
·
Memberi perintah atau tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu,
demikian pula kemafipuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan
keberhasilan proses komunikasinya.
5. KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUP
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini.
Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:
l. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi
atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan
tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
·
Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan,
misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
·
Komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor diantara
orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
·
Komunikasi Diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang –
orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak
masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi
dengan pihak luar dapat berbentuk :
·
Eksposisi, pameran, promosi, publikasi
dan sebagainya
·
Konperensi pers( press release )
·
Siaran televisi, radio, dan sebagainya
·
Bakti sosial, pengabdian pada
masyarakat, dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat pengertian,kepercayaan,
bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
6. KOMUNIKASI MENURUT ALIRAN INFORMASI
Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh
karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang
terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (one way communication ). Pada umumnya komunikasi ini terjadi
dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang
mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk
menjaga kewibawaan pimpinan.
2. Komunikasi dua arah ( duplex )
Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ). Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau
feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan
kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman.
3. Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan
kepada atasan.
4. Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan
5. Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang
yang memiliki kedudukan sejajar.Dengan demikian arah informasi tersebut akan
dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
7. KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN KERJA
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana
menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja. Komunikasi menurut
jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
·
Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan
komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
·
Komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti
lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari
jaringan kerja rantai.
·
Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu’sentral dan saluran yang dilalui lebih
pendek.
8. KOMUNIKASI MENURUT PERANAN INDIVIDU
Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada
pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam
komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses
komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
·
Komunikasi antar individu dengan
individu yang lain.
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas
individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku
individu yang lain.
·
Komunikasi antara individu dengan
lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan
yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
·
Komunikasi antara individu dengan dua
kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi ini individu berperanan sebagai perantara antara dua
kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi
penyelaras yang harmonis.
9. KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan
maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi
proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat clan tujuan komunikasi itu
dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :
·
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan diri-sendiri baik disadari atau
tidak, misalnya berpikir.
·
Komunikasi Perseorangan
(Interpersonal/antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi
dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam
komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun
tetap terjadi secara perseorangan.
10. DARI SEGI KEMASAN PESAN
Komunikasi dapat dilakukan secara verbal (dengan berbicara) atau dengan
nonverbal (diwakili bahasa isyarat).Komunikasi verbal : diwakili dalam
penyebutan kata-kata,yang pengukapannya dapat dengan lisan atau
tertulis.Komunikasi non verbal : terlihat dalam ekspresi atau mimik
wajah,gerakan tangan,mata dan bagian tubuh lainnya.
KOMUNIKASI & PERIKLANAN
Komunikasi periklanan adalah penyampaian
pesan penawaran mengenai suatu produk, jasa atau ide kepada khayalak (konsumen)
melalui media massa dan media lainnya yang dibayar untuk mempengaruhi khayalak
sehingga menggunakan produk, jasa atau ide yang ditawarkan.
Proses komunikasi periklanan adalah urut-urutan peristiwa yang terjadi
dalam komunikasi periklanan. Dalam proses komunikasi tersebut terdapat unsur-
unsur komunikasi sebagai berikut:
1.
Source (Produk)
Sumber komunikasi adalah produsen yang
menjadi pemilik produk/jasa/ide yang akan ditawarkan. Produsen bermaksud supaya
produk/jasa/ide digunakan oleh konsumen. Produk/jasa/ide merupakan sesuatu yang
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen.
·
Produk
Produk adalah barang yang bernilai ekonomis
yang diperlukan oleh konsumen.
Macam-mcam produk :
·
Produk tahan lama : yang tidak habis dipakai misalnya perabotan, mobil,
elektronik, dsb.
·
Produk tidak tahan lama :habis dipakai misalnya, sabun, makanan, minuman,
dsb.
·
Produk berwujud (tangible) : adalah produk yang ada bentuk fisiknya.
·
Jasa
Jasa adalah layanan yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Misalnya jasa
angkutan transportasi, jasa pendidikan, jasa perbankan, dsb. Jasa sering
disebut sebagai produk tidak berwujud (intangible).
·
Ide
Ide adalah hasil pemikiran yang dapat
memuaskan kebutuhan konsumen.
·
Message (Iklan)
Iklan adalah pesan-pesan penawaran yang
dibuat untuk membantu menjual produk/jasa/ide yang dimaksud. Proses perumusan
pesan yang dapat membantu penjualan meliputi isi, struktur dan format yang
paling baik untuk kondisi produk /jasa/ide yang ditawarkan.
·
Channel (Saluran)
Media adalah alat perantara yang digunakan dalam menyalurkan pesan
penawaran kepada konsumen. Misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi,
internet, billboard, bioskop, VCD/DVD, mobile, dsb.
Disini terjadi proses pemilihan media yang paling kuat pengaruhnya untuk
membantu menyalurkan pesan-pesan iklan.
·
Receiver (Audiens)
Audiens adalah orang yang menjadi sasaran penyampaian iklan.Komunikasi
dalam komunikasi periklanan sering disebut khayalak konsumen atau calon
konsumen yang menjadi pengguna produk/jasa/ide yang ditawarkan.Komunikasi
menerima iklan dan mengolahnya sehingga menghasilkan efek.
·
Effect (Efek)
Efek adalah tujuan yang diharapkan oleh komunikasi periklanan dapat berupa:
·
Kognitif : Pengetahuan
terhadap produk
·
Afektif :
Menyukai
·
Konatif : Tindakan
pembelian
·
Tahap Mencapai Efek
1. Exposure
Proses pertama yang
dialami konsumen yaitu diterpa (terdedah) atau tersentuh oleh pesan iklan.
2. Processing
Iklan yang disampai
kepada konsumen akan diolah atau diproses dalam memori konsumen. Konsumen coba
memahami isi iklan dan membandingkan dengan nilai-nilai yang ada dalam memori.
3. Communication Effect
Informasi yang diolah
dalam memori mengakibatkan terjadinya pengaruh dalam diri konsumen berupa :
§ Kesadaran terhadap
produk.
§ Pengetahuan terhadap
produk.
§ Menyukai produk.
§ Mengutamakan merk.
§ Yakin akan produk.
4. Target Audience Action
Konsumen membeli
produk yang ditawarkan.
PERAN IKLAN DALAM PEMASARAN
Iklan merupakan bagian dari bauran
promosi (promotion mix) sedangkan bauran promosi adalah bagian dari bauran
pemasaran (marketing mix) dimana marketing mix meliputi:
·
Product (Barang/ Jasa)
·
Price (Harga)
·
Place (Distribusi)
·
Promotion (Usaha peningkatan penjualan)
Dalam bauran promosi
sendiri dikenal ada lima unsur komunikasi yang utama:
·
Advertising (Periklanan): Semua bentuk penyajian
pesan-pesan penjualan yang bersifat nonpersonal, berupa penjualan tentang
barang atau jasa yang dibayar oleh suatu perusahaan.
·
Sales promotion (Promosi Penjualan): Berbagai bentuk
insentif jangka pendek yang diberikan produsen untuk mendorong keinginan
konsumen agar tertarik dan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa yang
ditawarkan.
·
Publicity/ Public Relations (Publisitas atau Hubungan
Masyarakat): Berbagai macam program yang dibuat untuk memelihara, menciptakan, dan
mengembangkan citra dan image perusahaan atau merek sebuah produk.
·
Personal selling (Promosi pribadi): Interaksi langsung
dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesanan dari pembeli.
·
Direct marketing (Pemasaran Langsung): Interaksi langsung
dengan konsumen melalui penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, dan alat
komunikasi nonpersonal lainnya untuk melakukan komunikasi secara langsung agar
mendapat tanggapan dari calon konsumen.
PERAN PERIKLANAN
·
Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran.
·
Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka periklanan tentu saja tidak
sekedar memberikan informasi kepada khalayak tapi juga ditujukan untuk
mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra
konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek.
·
Citra produk yang terbaik biasanya tercipta melalui kegiatan-kegiatan
periklanan.
·
Segmen pasar yang dipilih sangat menentukan corak periklanan yang akan
diluncurkan atau media yang harus dipilih.
·
Catatan 1
Perlu diingat , laku tidaknya suatu produk bukan hanya dipengaruhi oleh
alat-alat promosi seperti Advertising, personal selling, sales promotion dan publicity.
Banyak faktor yang menentukan laku tidaknya suatu produk, jasa atau ide. Antara
lain:
·
Produk : kualitas, kemasan, daya tahan,
fungsi, kegunaaan, efesiensi, features, style, rasa dan lain-lain.
·
Price : harga yang sesuai dan harga yang
terjangkau konsumen, diskon, sistem pembayaran dan kredit.
·
Place : Ketersediaan produk dipasar,
terjangkau jarak oleh konsumen, transportasi dan retail.
Karena itu lakunya produk harus terjadinya keserasian antara unsur-unsur
marketing mix.
Catatan 2
·
Iklan memang bertujuan membujuk orang untuk membeli produk dalam jangka
panjang maupun jangka pendek.
·
Tapi lebih dari itu, iklan seharusnya menyumbang aspek positif pada
khalayak yang diterpa iklan tersebut.
Catatan 3
·
“Menggali sumur ada baiknya di saat musim kemarau, dan bukan musim
penghujan” (Pepatah klasik)
·
Pada saat krisis perusahaan umumnya memangkas budget iklan.
·
Tapi perusahaan yang jeli, akan mempertahankan budget iklan dan terus
berpromosi.
·
Kenapa? Karena kompetitor berkurang sehingga pesan iklan akan lebih efektif.
·
Lebih dari itu, brand image akan tetap terpelihara sehingga konsumen tidak
akan lari.
SOURCE :
·
Idi Subandi Ibrahim. 2007. Kecerdasan Komunikasi. Penerbit
Simbiosa.
·
M Arif Budiman. 2008. Jualan Ide Segar. Galang Press.
·
Rendra Widyatama. 2007. Pengantar Periklanan. Pustaka Book
Publisher.
·
Beberapa sumber lainnya yang relevan